The Revenant Review
Glass pun harus menyeret dirinya menjauh dari incaran Indian Arikara. Suasana yang tegang dan menerkam terasa sangat nyata.
Film The Revenant merupakan movie kolaborasi kedua Leonardo DiCaprio dan Tom Hardy setelah movie Inception. Film ini mendapatkan review positif dari para kritikus. Rasa balas dendam yang kuat untuk membunuh Fitz yang telah menikam sang anak, membuat Hugh memaksakan kondisi tubuhnya yang begitu lemah menempuh perjalanan jauh demi menemukan Fitz. Film ini diangkat dari buku berjudul sama dengan film yakni The Revenant yang ditulis oleh Michael Punke.
Suku Arikara terus mengejar dan mengikuti jejak mereka. Mereka bertemu dengan pasukan tentara Perancis dan melakukan barter kuda dengan bulu karena mereka membutuhkan kuda untuk mengejar pasukan kapten Henry.
Meski telah 27 tahun berkecimpung di industri perfilman Hollywood dengan lusinan film, menjadi Hugh Glass dalam The Revenant merupakan tantangan tersendiri baginya. Dari titik itu hidupnya berubah, saat anaknya mati dibunuh.
Film-film dengan kualitas tinggi macamThe Quick and the Dead, The Basketball Diaries, Marvin’s Room, hingga Titanic sukses menjadi jejak keberhasilannya di era ’90-an. Alejandro beralasan, selalu berembuk dengan aktor setiap kali pengambilan gambar sampai sang aktor tersebut benar-benar menyatakan kesiapannya. Awal Desember lalu, diumumkan bahwa The Revenant meraih empat nominasi dalam Golden Globes ke-seventy three.
Glass sempat menembaknya, namun beruang itu terus menyerang, mencabik dan menerkam. Glass kemudian mengambil pisau dari bajunya dan menghunjamkannya ke leher beruang itu beberapa kali hingga ia dan beruang itu terlempar ke jurang. Tubuhnya ditindih tubuh beruang yang sudah mati itu. Sebuah dramatic survival story yang luar biasa. Leonardo Di Caprio tampaknya akan meraih Oscar pertamanya.
Kalimat tersebut masuk akal jika kalian sudah menyaksikan sendiri hehehe. Mirip seperti Mark di The Martian, tanpa bagian yang lucu.
Sinopsis The Revenant
Tiba-tiba pasukan diserang oleh suku Indian Arikara yang mencari putrinya yang diculik oleh orang kulit putih. Mereka mengira pasukan kapten Henry telah menculik putrinya. Peperangan pun terjadi dan korban tewas menimpa kedua belah pihak. Kapten Henry dan beberapa orang berhasil selamat dengan naik kapal kecil menyusuri sungai.