Sinopsis The Irishman, Kisah Nyata Pembunuh Bayaran
The Irishman, Yang Terbaik Di New York Film Critics Circle
Jimmy Hoffa tidak mau dikendalikan oleh Mafia – tapi Anda tidak bisa setengah-setengah dalam urusan seperti ini; jika Anda membuat janji dengan iblis, ia pasti akan mengambil jiwa Anda. Karakter Frank Sheeran yang hambar begitu kontras dengan tokoh anti-hero dalam Goodfellas, Henry Hill, yang sejak kecil merasakan obsesi romantis dengan kuasa dan glamor dalam kehidupan mafia. Memang butuh waktu untuk mata kita membiasakan diri dengan wajah mulus Robert DeNiro atau matanya yang luar biasa biru. Karena meskipun wajahnya terlihat muda, ada beberapa adegan yang gerakan aktornya kelihatan sekali kalau yang memerankan mereka sudah tua.
Sehingga meskipun tempo cerita memang lambat, kita akan menemukan banyak sekali momen-momen intens. Yang datang enggak muluk-muluk, sesimpel dari diamnya mereka menemukan cara mengungguli lawan bicara. Sampai ke kita emosinya bisa berlipat ganda karena kita akan otomatis mengantisipasi pergumulan senjata.
The Irishman memiliki durasi yang amat panjang, yakni sekitar three jam 29 menit. Dalam film ini, bahkan para pemain yang paling simpatik menjadi peringatan. Hoffa memulai rencananya merebut kembali kekuasaannya di atas dunia serikat terorganisir.
Joe Pesci mendapat bagian sebagai Russell Bufalino, pria pendiam yang tak banyak bicara namun memiliki kekuasaan yang besar. Aktor senior, Al Pacino berperan sebagai Jimmy Hoffa pemimpin dari union Amerika yang keras kepala dan memiliki harga diri tinggi. Karena melihat semuanya dari sudut pandang Frank, kalian enggak bakal merasa bersalah atau jijik dengan semua pembunuhan itu.
Namun tak seperti Goodfellas – sama-sama biografi tokoh dunia mafia – yang menggebu, The Irishman tersaji lebih subtil. Scorsese seolah ingin membaca pikiran dari setiap tokoh yang diambil dari orang-orang nyata tersebut. Melihat sang sutradara bekerja sama dengan tiga aktor legenda dalam mencapai tujuan itu sungguh kesempatan yang berharga. The Irishman merupakan movie yang diadaptasi dari buku “I Heard You Paint Houses” karya Charles Brandt. Buku itu mengisahkan kisah nyata kehidupan Frank Sheeran, seorang pembunuh bayaran di New York City di period 1970-an.
Namun jika dinilai secara profesional dari masing-masing aspeknya, secara keseluruhan, “The Irishman” mengobati kerinduan akan movie mafia klasik yang berkualitas dan memanfaatkan teknologi perfilman trendy untuk menyempurnakannya. Kita sudah berbicara tentang kualitas dari penulisan naskah dan akting setiap aktor senior, yang berkualitas dalam “The Irishman”. Inti film yang sudah berkualitas dikemas dengan produksi visible dan properti yang semakin menyempurnakan film drama berdurasi panjang ini. Martin Scorsese memilih Robert De Niro untuk memerankan Frank Sheeran, seorang pembunuh bayaran yang juga ramah dan memiliki solidaritas tinggi.
Bos Netflix Umbar Strategi Jadi Raja Streaming
Dengan biaya 100 juta dolar Amerika Serikat, atau setara Rp 1,four triliun, tak heran film ini banyak dipuji baik segi visual sehingga memenangkan Best Motion/Title Draphics dalam ajang penghargaan Golden Trailer Awards 2019. Film yang dipenuhi dengan pemenang dan nominasi Oscar ini diadaptasi dari buku berjudul I Heard You Paint Houses karya Charles Brandt. Keluarga Corleones dalam The Godfather hampir tidak bergidik ketika mereka memerintahkan pembunuhan; Henry Hill membuang mayat seperti menaruh cucian kotor ke mesin cuci. Scorsese mengisahkan merayapnya gangsterisme ke dalam struktur kekuasaan di AS.
Apa yang dilakukan oleh satu karakter dan karakter lainnya dan reaksi apa yang akan terjadi selanjutnya adalah apa yang membuat ‘The Irishman’ menjadi salah satu movie terbaik tahun ini. Dinamika antar karakter inilah yang menjadikan ‘The Irishman’ menjadi movie yang sungguh lezat. Dan beruntunglah Scorsese memiliki aktor-aktor paling cadas untuk memerankan karakter-karakter keren ini dalam ‘The Irishman’.
The Irishman boleh jadi merekonstruksi mitos sejarah seperti yang dilakukan oleh Quentin Tarantino dalam Once Upon A Time in Hollywood belum lama ini. Karena yang diangkat oleh Scorsese dalam film ini adalah kejadian dalam lembar sejarah politik garismiring crime Amerika yang masih simpang siur kebenarannya.
“Kami sangat senang untuk memberikan penghargaan kepada ‘The Irishman’ sebagai film terbaik menurut kami,” ujar Annie Schulhof kepala National Board of Review. Joe Pesci agak sedikit berbeda dengan peran mafia yang biasa dia perankan.
Ketegangan dari keheningan ini – dan risiko memecahkannya – terasa tidak hanya dalam karya Scorsese tapi juga kebanyakan film gangster. TRIBUNJATENG.COM – Sinopsis movie The Irishman, durasi filmnya 3,5 jam, streaming di Netflix hari ini. Sinopsis film The Irishman, durasi filmnya 3,5 jam, streaming di Netflix hari ini.
Ia sanggup meredam semua keinginan membangkang terhadap atasannya, membuatnya sangat efektif tapi juga hampa. Banyak kritikus movie berkata bahwa De Niro berpotensi besar memenangkan piala Oscar.