Sinopsis Film Keluarga Cemara, Kekuatan Cinta Keluarga Abah Dan Emak
Opening dari film Keluarga Cemara ialah aksi Euis sedang lomba menari trendy. Dalam movie Keluarga Cemara, Euis dikisahkan sebagai remaja Jakarta yang gaul dan jago menari. Ia harus memulai beradaptasi dengan lingkungan pedesaan saat Abahnya bangkrut dan pindah ke rumah Aki. Euis dikisahkan menjadi anak SMP yang lihai berbahasa Inggris. Namun selebihnya karakter Euis tetap sama seperti versi Sinetron.
Dari movie ini kita belajar bahwa setiap keluarga pasti memiliki setiap pergumulan dan peranannya masing-masing. Pola asuh seharusnya diterapkan secara tepat bagi setiap anak di dalam keluarga.
Ada banyak kameo; tokoh-tokoh yang diperankan oleh nama populer meski hanya muncul sekali dua kali. Hukum Karakter Ekonomi-nya kritikus Roger Ebert jelas tidak bisa diterapkan buat movie kayak Keluarga Cemara ini, karena akan membingungkan kita. Maksudku, mereka semua terlihat ‘penting’, tetapi ternyata enggak. Saking banyaknya peran yang satu-dimensi danweightless di sini, sehingga membuat rintangan-rintangan yang dihadapi Abah dan keluarga menjadi seperti terselesaikan dengan sendirinya. Menjelang akhir, begitu kita paham ini bukan soal uang – kita sudah mengerti konteks sebenarnya, film tidak lagi terasa punya ‘ancaman’ apa-apa.
Hal itu membuat anak-anak mereka Euis dan Ara , harus pindah sekolah menyesuaikan diri dengan keadaan baru. Film Keluarga Cemara mengangkat nilai-nilai yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Abah pun harus mulai beradaptasi secara ekonomi dengan kehidupan barunya bersama anak-anak dan istri yang diperankan oleh sebagai Emak, sebagai Euis dan sebagai Ara/Cemara.
Netflix Tunda Acara Promosi Film Baru Chadwick Boseman
TEMPO.CO, Jakarta – Film Keluarga Cemara sukses mengobral cerita sedih keluarga yang jatuh miskin. Itu kesanku usai duduk selama kurang lebih dua jam di dalam bioskop.
Euis yang merupakan seorang dancer ketika hidup di Jakarta harus berusaha meredam rasa kangennya pada kegiatan menari dan juga pada teman-teman satu timnya karena harus bersusah-susah membantu Emak berjualan. Abah, yang diperankan oleh harus memutar otak setelah rumah dan hartanya bersama anak serta istri terpaksa disita oleh debt collector untuk membayar hutang perusahaan yang disebabkan oleh kakak iparnya.
Euis , anak pertama Abah yang sedang beranjak remaja, terlihat paling sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dibandingkan dengan adiknya Ara/Cemara . Sedangkan Emak yang diperankan Nirina Zubir, terlihat dengan sabar menerima nasibnya. Situs Pop Culture berbahasa Indonesia yang memberikan informasi seputar movie, televisi, games, dan sastra dari seluruh penjuru dunia.
Penonton akan dibawa menikmati film dari awal hingga akhir dengan kecepatan alur yang pas. Ringgo Agus Zahman dan Nirina Zubir sebagai Abah dan Emak by way of Duniaku.netEmak versi layar lebar melakukan hal yang sama yang dilakukan Emak versi sinetron untuk membantu situasi ekonomi keluarga, yaitu membuat opak yang kemudian dijual oleh Euis di sekolah.
Berselang 14 tahun film ini kembali muncul di layar lebar dengan judul yang sama dan tetap menceritakan tentang kehidupan Abah, Emak, Euis dan Ara versi fashionable. Sosok Abah yang diperankan oleh Ringgo berbeda dengan sosok Abah yang diperankan oleh Adi Kurdi di sinetron, baik itu dari profesi dan juga dari perwatakan.
School of Parenting merupakan platform digital yang menjawab tantangan parenting dan perkembangan anak dengan para ahli di bidangnya. Hingga pada akhirnya Abah memutuskan untuk menjual rumah warisan tersebut demi bisa kembali ke Jakarta.
Film ini kan bukan identik dengan sinetronnya, jadi tidak masalah kalau panggilan Emak dan Abah di ganti dengan yang relevan dengan masa dan suasana awal movie ini. Walau pun panggilan Emak dan Abah identik dengan Keluarga Cemara. Kecuali nuansa film ini di putar, dari kampung dulu baru ke kota.
Visinema Pictures merupakan perusahaan produksi yang menjadikan film Keluarga Cemara mampu ditonton di bioskop Indonesia. Direkomendasikan untuk yang ingin movie ringan dan assist produk lokal. Sebelum ditayangin secara resmi di bioskop pada 3 Januari 2019, film ini udah sempat melakukan world premieredalam ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang berlangsung beberapa waktu lalu. Menurut sang penulis naskah, Gina S. Noer, kisah dalam film Keluarga Cemaradibuat sangat sesuai dengan zaman. Masih ingat enggak sama serial TV Keluarga Cemara yang pernah ditayangin era ‘ninety-an?
Jokowi Di Antara Kami, Kita, Dan Kalian
Chemistry-nya dengan Ringgo pun sangat kuat, enggak usah heran, karena sebelumnya mereka udah sering berkolaborasi dalam beberapa proyek movie.