Review Film “Frozen 2”
Bahkan, lewat melodi dari Beck dan soundtrack yang dinyanyikan, secara lengkap mencerminkan pertumbuhan karakter yang lebih matang. Terang saja realistis, soalnya, para kru rela melakukan perjalanan ke Finlandia, Islandia dan Norwegia untuk mendapatkan inspirasi.
Daripada kembali berbicara soal kisah cinta yang klise atau cinta pada pandangan pertama, kisah yang dibangun lebih membumi dan manusiawi, lebih tajam, dan lebih menjangkau kenyataan daripada dongeng. Bicara soal aksi cinta sejati yang lebih bermakna dan sesuai jaman dan sedalam yang biasa ditampilkan animasi Pixar. Mereka berdansa, dan berakhir dengan mojok di balkon berdua.
Frozen 2 juga menjelaskan kisah yang lebih dalam, di movie Frozen 2 akhirnya penonton jadi tahu alasan kematian orang tua Elsa dan Anna. King Agnarr dan Queen Iduna ternyata mengalami kecelakaan kapal dalam perjalanan ke Ahtohallan untuk mengetahui sumber kekuatan Elsa. Chemistry kakak adik, sikap tolong menolong dan tekad keras untuk mencapai tujuan yang ditampilkan dalam film juga dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak sebagai target market utama film ini. Karakter yang paling sial dalam movie ini adalah si Kristoff. Sepanjang durasi dia tidak diberikan apa-apa selain operating-joke klise mau melamar – ngasih cincin ke – Anna, tapi Anna-nya gak pernah ngeh, sehingga rencana Kristoff selalu gagal.
Karena latar belakang ceritanya tiga tahun setelah movie pertama, wajar saja jika para tokoh dalam film ini digambarkan lebih dewasa. Hal ini dapat dilihat dari penampilan mulai dari busana yang dikenakan hingga riasan wajah Elsa. Olaf,Kristoff dan Mattias seperti biasa tampil dengan komedi segar yang menghibur. Dari segi soundtrack, Frozen 2 mungkin memang tak memiliki lagu sekuat “Let It Go” milik Frozen 2013,tapi lagu-lagunya tetap seru untuk didengarkan.
Dari segi cerita, karena “Frozen” merupakan hasil adaptasi dongeng klasik yang digubah ulang, maka Anda akan menemui alur cerita yang terbilang biasa saja. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah yang berarti karena “Frozen” cukup berhasil menyajikan perkembangan karakter serta drama dan kejutan yang tak terduga dengan baik.
Peristiwa ini rupanya dipicu dari masa lalu ayah dan ibu mereka yang pernah bercerita tentang sebuah tempat mistik yang berada di utara. Ketika satu kerajaan dalam bahaya, Elsa dan Anna akhirnya mengambil keputusan untuk mengikuti panggilan tersebut, ditemani Olaf, Kristoff, dan Sven. Melainkan bunyi panggilan semacam “Uwooo uwooo” yang sering didengar Elsa di awal film. Kembali soal lagu, walau tidak ada yang sedahsyat Let It Go, tetap saja Frozen II menghasilkan earworm.
IDN Times memberikan penilaian untuk “Frozen 2” sebesar 3,8/5. Ketakutan dan rasa penasaran Elsa berhasil membuat gadis dengan kekuatan tremendous ini nekat untuk pergi ke Atohallan, tempat di mana sumber suara yang selama ini mengganggunya berasal. Awalnya, Anna kurang menyetujui ide Elsa dan memilih untuk pergi menemaninya ke hutan ajaib hingga nyaris ke Atohallan. Rupanya, cerita tersebut masih membekas dan membuat Elsa penasaran untuk tahu lebih dalam tentang hutan sihir. Hati Elsa menjadi semakin resah dengan munculnya suara-suara misterius dalam benak Elsa yang tidak bisa didengar orang lain.
Dia menyembuhkan Anna, tetapi mengubah ingatannya sehingga dia lupa tentang sihir Elsa. Grand Pabbie memperingatkan Elsa bahwa dia harus belajar mengendalikan kekuatannya, dan ketakutan itu akan menjadi musuh terbesarnya. Raja dan Ratu mengisolasi kedua saudara perempuan di dalam kastil, menutup gerbang kastil dengan rakyatnya.
Hanya Elsa yang mendengar, sedangkan Anna dan kawan-kawan tidak. Tentang Raja Runeard, pendiri dan raja pertama Arendelle yang membuat perjanjian dengan suku Northuldra dengan membangun bendungan di tanah air Northuldra, Hutan Enchanted. Namun, perkelahian terjadi dan membuat marah roh-roh bumi, api, udara, dan air yang menghuni hutan. Roh-roh tersebut kemudian menghilang dan dinding kabut menghilangkan semua orang di hutan.
Review Film Frozen 2: Masa Lalu Yang Patahkan Semua Teori Konspirasi
Di awal cerita kerajaan Arandelle tengah dalam keadaan damai, namun tidak bagi Elsa . Ia mendapatkan sebuah panggilan nada dari sebuah tempat yang jauh dan melewati Dark Sea. Hal ini sempat tersirat dari sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Ibu Elsa.