Resensi Film “Elle”
Kelanjutan dari movie pertama dari judul yang sama ini mengulang kembali kisah percintaan Elle Evans dan kekasihnya Noah Flynn. Namun di akhir cerita movie pertama Noah pergi ke Boston untuk melanjutkan studinya di Harvard.
Di tahun ini, Paul Verhoeven menyutradarai kembali movie terbarunya berjudul Elle. Film yang sebenarnya sudah tayang perdana di Festival Film Cannes 21 Mei 2016 silam ini masuk nominasi Cannes untuk Kategori Best Picture. Meski tidak memenangi penghargaan itu, namun film ini – sama seperti film sebelumnya – juga mendapatkan sambutan yang sangat positif dari para penonton serta kritikus. Elle merupakan salah satu terobosan terbaru Paul Verhoeven karena movie ini merupakan movie berbahasa Perancis pertama yang dibuatnya.
Film-film yang diangkat dari cerita viral seperti ini juga biasanya saya kurang cocok. Saya merasa kedua cerita tersebut kelewat ‘mentah’, sehingga sulit bagi saya untuk menganggapnya menghibur. Mengenai karakter dalam film ini ada karakter baru yang dihadirkan ialah Marco Pena, seorang murid baru yang hadir di kehidupan Elle. Marco yang mulai tertarik dengan karakter Elle yang ceria dan blak-blakan serta Elle yang disisi lain mulai meragukan kesetiaan Noah karena ada seorang gadis populer di Harvard bernama Chloe sedang dekat dengan Noah. Saya sedikit kesal dengan sikap Noah di movie kedua ini karena karakternya yang seperti pengecut dan tidak berani dalam mengambil sikap dalam menyelesaikan masalah dengan Elle.
Saya sendiri belum pernah mendengar buku karangan Beth Reekles ini sebelumnya. Setelah tanya-tanya Eyang Google demi keperluan evaluation, barulah saya ngeh kalau buku ini berasal dari cerita di Wattpad. Rilis berseri di Wattpad, jadi fenomenal, kemudian diterbitkan dalam bentuk buku. Pasalnya saya belum pernah menemukan cerita di Wattpad yang sesuai dengan selera.
Ketika Marco dan Elle mulai menghabiskan waktu bersama, mereka semakin dekat, dan ketertarikan di antara mereka adalah para inisiat. Tanpa Elle sadari, hubungan Lee dengan Rachel mengalami masalah, karena Elle pergi ke mana-mana dengan mereka dan tidak membiarkan mereka memiliki waktu sebagai pasangan. Namun demi merebut hati Jared, Wesley harus berpura-pura menjadi wanita lemah lembut yang menggantungkan hidupnya pada pria. Wesley Darya bermimpi untuk memiliki kehidupan yang mapan, karir yang menjanjikan, dan pasangan yang mencintainya. Akan tetapi pada saat Elle membuka stan amal berciuman untuk menggalang dana.
Hingga suatu hari Elle akan mengumpulkan dana, kemudian dia memutuskan untuk membuka stan berciuman di Spring Carnival yang diadakan sekolahnya. Diperani Dominic Ho, Candy Yuen, Jeana Ho, Hazel Tong, dan Fan Ling, movie yang ditayangkan 30 Januari 2015 silam ini mengisahkan tentang Ho Kui Fung , seorang pria muda tampan yang drop-out dari sekolahnya. Demi menghidupi dirinya sendiri, Ho kemudian bekerja di Club Gigolo yang dimiliki sepupunya, Hung . Awalnya sebagai petugas kebersihan, Ho kemnudian mendapat perhatian dari dua orang tamu rutin klub itu, yaitu Yoyo dan Michelle . Jika serian Korea masih mengedepankan kisah-kisah romantis, komedi, serta sejarah, maka China banyak mengangkat cerita bergenre wuxia yang diadaptasi dari game atau novel.
Saya harap movie ini tidak akan menjadi kompas ethical bagi para remaja dalam memandang hubungan dan persahabatan. Menurut saya Lee maupun Noah sama-sama bukan sosok yang baik untuk Elle. Kakak beradik ini secara tidak langsung sudah mengontrol kehidupan Elle selama bertahun-tahun. Saya paham kalau adik-adik memandangnya sebagai sesuatu yang unyu atau romantis. Untunglah tidak ada adegan intim yang dipaksakan atau stalking yang biasanya sepaket dengan perilaku controlling seperti ini.
Sinopsis Desperados, Perjuangan Gila Mengejar Cinta, Tayang Di Netflix
Genre wuxia adalah style yang sudah menjadi tontonan favorit masyarakat Tiongkok sejak puluhan tahun silam. Ditambah lagi dengan tambahan kecanggihan teknologi CGI dan grafis yang sangat indah, serian ini menjadi sangat memanjakan mata dan menarik untuk diikuti.
Elle yang kembali membuka The Kissing Booth bersama sahabatnya Lee Flynn mendapati dirinya menjadi dekat dengan Marco . Kedekatan dengan siswa baru yang tampan dan kharismatik tersebut terjadi setelah ia dan Lee membujuk Marco untuk ikut dalam acara The Kissing Booth. Mau tak mau, hal ini pun membuat kehidupan percintannya menjadi lebih pelik. Menjalani hubungan jarak jauh tidak mudah baik untuk Elle dan Noah. Elle mulai merasa khawatir karena perkataan orang sekitar bahwa hubungan jarak jauhnya dengan Noah akan berakhir dengan perpisahan.
Film ini tayang perdana dalam rangka memperebutkan Palme d’Or di Festival Film Cannes 2016 dan mendapat pujian luas. Saya mungkin sok-sokan liberal dan open minded, tapi untuk beberapa hal saya masih sangat konservatif.
Michele bukan tipe karakter yang mudah untuk dieksekusi tapi berkat Huppert ia terasa dinamis sejak awal hingga akhir dan menjadi salah satu karakter paling menarik di movie pada tahun ini. Dalam durasinya yang mencapai 2 jam lebih, Elle akan terus menarik atensimu. Paul Verhouven dengan baik memainkan ketegangan itu, menipu kita dengan sebuah purple herring, serta mengatur permainan cerita yang tidak mudah ditebak. Ada unsur black comedy yang cukup segar – membuatnya tidak monoton, serta setiap tokoh lain dalam kehidupan Michelle juga diberikan introduksi dan karakterisasi yang baik. Dan sekali lagi, film ini adalah sebuat erotic-thriller, bagaimana mungkin ini bisa jadi membosankan?
Soimah Marah Nama Dan Fotonya Dicatut Orang Tak Dikenal Untuk Giveaway
Meski demikian, movie ini pernah tampil premier di Fantasia Film Festival tahun 2016. Film dimulai dengan Elle menceritakan waktunya bersama Nuh sebelum ia berangkat ke Harvard.