Merantau
Namun ternyata sungguh diluar dugaan, sekolah tersebut ternyata sudah tidak ada, yang tersisa hanya puing-puing reruntuhannya saja. Yuda berusaha menolong seorang perempuan bernama Astri yang ternyata adalah kakak dari Adit yang sempat dikejarnya. Mengeluarkan sedikit keahlian silatnya, Yuda berhasil memberi pelajaran kecil pada Johni, orang yang berlaku kasar pada Astri. Namun pertolongan spontan Yuda tampaknya tidak diterima oleh perempuan yang baru saja ditolongnya ini.
Menurut saya film ini bagus, dengan durasinya yang termasuk panjang sekitar 2 jam lebih, tapi tidak membuat saya bosan. Meskipun di awal movie alur ceritanya agak lambat, tapi mulai tengah menuju akhir movie ini mulai menunjukkan keseruannya. Iko Uwais sang pemeran utama, meskipun belum pernah bermain movie layar lebar sebelumnya, tetap memperlihatkan aksi yang menawan. FYI, Iko ini beneran atlit pencak silat dari perguruan tiga berantai lho! Makanya mungkin hal ini juga yang membuat adegan berantem dalam movie terlihat alami.
Pertarungan pun terus berlangsung sengit sampai tiga menit menjelang akhir. The Raid, sebuah film produksi Merantau Films dan XYZ Films, mungkin adalah film Indonesia yang paling diterima baik oleh penonton internasional. Begitu banyak respon baik dari jurnalis maupun kalangan umum yang berkesempatan menyaksikannya di occasion SXSW, Amerika Serikat, sehingga sepertinya tak ada gunanya bercerita lagi tentang plot movie ini.
Banyak yang menyangka kalau movie ini hanya akan mengedepankan sisi motion atau silatnya saja, padahal sisi dramanya juga ada lho! Di akhir cerita malah perasaan saya ikut terharu terbawa suasana film. Memang masih belum sempurna kalau dibanding sama movie-movie motion versi Hollywood, tapi udah jauh lebih baiiiiikkkkk dibanding movie review film laga Indonesia sebelumnya, JAUH! Sayang, sutradaranya bukan orang Indonesia, jadi kita belum bisa terlalu bangga. Tapi gpp, ini bisa jadi langkah awal dan motivasi untuk para sutradara lokal supaya semakin banyak membuat film bermutu dengan tema beragam.
Takdir mempertemukannya dengan Astri, kakak pencopet itu, seorang gadis yang terancam menjadi korban terakhir ‘human-trafficking’ yang dirancang duo Eropa, Ratgers dan Luc. Awalnya hubungan antara Yuda dan Astri cukup dingin.
Baca Sinopsis Film dan Series terupdate di portal https://www.pantaumovie.com/
Kediaman Tama nyatanya dijaga ketat oleh ribuan pengikutnya yang siap mati demi menjaga sang sinopis film atasan. Rama pun harus terus bertarung demi membekuk Tama dan keluar dari kediamannya.
Satu lagi adegan laga yang menarik adalah saat di pelabuhan. Menjadikan gerakan kaki dan tangan dalam laga menjadi sebuah gambar hidup yang enak dilihat. Film ini memang punya elemen-elemen pendukung yang bisa membuat movie ini menarik untuk ditonton dari awal sampai ending.
Tentu pertarungan antara silat dan tai chi sangat seru untuk disaksikan, bukan? Apalagi, kehadiran Reeves di film ini membuat Iko kian dekat dengan sineas Hollywood.
Ia bertanya mengapa ia melakukan hal yang mengganggu umum seperti itu. Brad menjelaskan mengenaik kelainannya dan TS yang ia derita. Sang kepala sekolahpun bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu Brad. Brad menjelaskan ia ingin diperlakukan seperti orang lain. Akhirnya tepuk tangan riuh rendah dari seluruh yang hadir, dan menganggap Brad tidak lagi orang aneh yang perlu dipermasalahkan.
tapi kalo aku liat2 aksi yg ditampilkan di trailer di atas nggak banyak keluar gaya minangkabaunya. garakan2 straight gitu gerakan basic ilmu bela diri . Pada proses pembuatan movie sinopsis film dokumenter inilah dia akhirnya menemukan Iko Uwais sebagai aktor utama pilihannya.
Gareth Evans adalah seorang penulis dan sebelumnya sudah pernah menyutradarai sebuah movie dokumenter tentang pencak silat di Indonesia. Film dibuka dengan pengenalan tokoh utama, Yuda yang siap meninggalkan tanah kelahirannya karena mengikuti tradisi merantau yang harus dijalankan setiap laki-laki di Minangkabau, Sumatra Barat.
Translate Another Language
Ia hendak mengajak Tiger, ahli beladiri tai chi berbakat, untuk menjadi bodyguard-nya. Iko mengakui bahwa film ini membuatnya semakin piawai dalam berakting. Sebab, memerankan dua tokoh yang a hundred and eighty derajat berbanding terbalik memang tidak mudah. Berkat movie ini pula Iko semakin percaya diri untuk berakting di luar adegan combating.