Ini Lho Fences
Fences adalah movie drama Amerika Serikat tahun 2016 yang disutradarai dan diperankan sekaligus oleh Denzel Washington. Sinemapedia adalah laman informasi dan berita di bidang perfilman layar lebar, televisi, maupun digital. Kami menyambut baik pertanyaan, saran, kerjasama, maupun hasil karya dari sumber manapun. Troy memiliki seorang istri yang sudah dinikahinya sejak delapan belas tahun lalu. Pengambilan gambar ini dilakukan di Pittsburgh, Pennsylvania dan kemudian selesai pada pertengahan bulan Juni 2016.
Kisah movie ini awalnya merupakan bagian dari The Pittsburgh Cycle, sebuah koleksi sepuluh drama Wilson yang bersetting di Pittsburgh Hill dengan periode zaman yang berbeda-beda. Menariknya, Wilson hanya mengingikan sutradara African-American saja yang pantas untuk menyutradarai film ini. Inilah salah satu alasan mengapa drama peraih Tony Awards tahun 1987 ini baru diadaptasi. Istrinya, Rose, diperankan oleh Viola Davis, adalah seorang ibu rumah tangga yang telaten dan setia.
Fences (
“Fences” memberi pemahaman bahwa pagar dibentuk untuk melindungi yang di dalam, bukan membatasi, menghalangi mereka keluar dan sepenuhnya membatasi pihak luar sesekali berkunjung ke dalam. Sebaliknya, undangan saling memahami, menerima, dan memaafkan justru jadi sajian utama yang terpampang pula dari bagaimana ending-nya memancarkan kedamaian dan perdamaian. Film Fences lalu dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 16 Desember 2016 oleh Paramount Pictures.
Sebaliknya, ajakan saling memahami, menerima, dan memaafkan justru jadi sajian utama yang terpampang pula dari bagaimana ending-nya memancarkan kedamaian dan perdamaian. Berdasarkan Rotten Tomatoes, movie ini memiliki rating ninety three%, berdasarkan 240 ulasan, dengan rating rata-rata 7,7/10. Berdasarkan Metacritic, film ini mendapatkan skor 79 dari 100, berdasarkan 48 kritik, menunjukkan “ulasan yang baik”. Berdasarkan CinemaScore, film ini mendapatkan nilai “A-” dari penonton movie untuk skala A+ sampai F.
Ini kali ketiga dirinya bertindak sebagai aktor sekaligus sutradara dan produser, setelah movie “Antwone Fisher” dan “The Great Debaters” . Film “Fences” sendiri mengangkat cerita dari naskah drama karya August Wilson yang berjudul sama. Cerita itu berdasarkan kisah nyata tentang kehidupan seorang pemain bisbol bernama Troy Maxson . Dia adalah seorang pemain bisbol terbaik di masa mudanya di kota Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, namun harus menghadapi kehidupan yang sangat buruk pada usia tuanya.
Interaksi antar karakter pun tidak memenuhi durasi layaknya sebelum memasuki pertengahan dimana bisa mungkin 3 hingga four karakter berada di satu layar dan secara dinamis melakukan pertukaran dialog. Flaw ini yang membuat Fences tidak lah terlalu meninggalkan kesan meski di akhir durasi Fences ditutup dengan emosional lewat kesunyiannya. Enam tahun kemudian, Troy meninggal karena serangan jantung dan Cory, sekarang menjadi kopral, pulang ke rumah namun ia memberitahu Rose bahwa ia tidak akan menghadiri pemakaman. Rose mengaku mencintai Troy meskipun ia tidak sempurna, dan Troy masih menjadi bagian dari dirinya, dan Cory kemudian mempertimbangkan kembali setelah berinteraksi dengan Raynell dewasa .
Saya merasa Viola Davis merupakan salah satu aktris berkulit hitam terbaik masa kini. Davis selalu berhasil untuk menyentuh empati saya dengan penampilannya yang berkarakter. Dari konteks sosial isunya mungkin usang, meski tetap berperan selaku kapsul waktu, membingkai masa transisi kesetaraan hak antar-ras. Lambat laun anggapannya soal pemain baseball kulit gelap yang sukses juga saingan akan jalan hidup putera-puteranya terdengar sebagai bentuk rasa iri. Semakin obrolan berlanjut, semakin kita diajak mempelajari tuturan di atas bukan Roy maksudkan hanya untuk menghangatkan situasi, melainkan ajang unjuk kekuatan, kebesaran sesosok laki-laki sekaligus kepala keluarga dengan kepemimpinan otoriter.
Kharisma Washington masih sulit tertandingi, sehingga di dalam film ini hanya satu yang mampu menyaingi sinar terang Washington ketika harus satu layar dengannya, tidak lain tidak bukan adalah Viola Davis yang memberikan performa terbaiknya sebagai Rose Lee. Namun tampaknya pihak Academy menaruh Davis di kategori serupa karena terlalu berat untuk melihat salah satu dari Davis atau Emma Stone pulang tanpa piala di tangannya. Walau keputusan tersebut harus mengorbankan Michelle Williams yang juga sebenarnya bermain cemerlang di Manchester by the Sea.
Kepercayaan Troy dalam bertanggung jawab terhadap putranya membuat Troy tidak menyetujui impian Lyons untuk menjadi seorang musisi dan sebaiknya mencari pekerjaan yang nyata, bahkan Troy menolak untuk mengunjungi klub di mana band putranya bermain. Lalu Rose memberitahu Troy bahwa Cory sedang dibina oleh tim sepak bola di perguruan tinggi, tetapi Troy meremehkan peluang Cory untuk masuk ke National Football League. Troy tidak hanya terluka oleh kurangnya keberhasilan dalam bisbol, tetapi juga percaya bahwa diskriminasi ras masih lazim di liga utama. Ia memberitahu Cory bahwa ia tidak akan menandatangani dokumen izin karena ia tidak ingin bernasib sama dengannya dan ada perasaan iri hati yang membuat Cory dapat mencapai keberhasilan, yang bisa membuat Cori menghindar dari Troy. Menikmati sajian “seunik” Fences tidaklah mudah, terutama untuk penonton yang tidak terbiasa dengan formulasi panggung.
Film ini berkisah tentang pasangan suami-istri Maxson berseting di rutinitas keluarga kulit hitam di lingkungan kulit hitam yang tidak pernah luput dari salah dan nestapa selama 18 tahun pernikahan. Cory kembali ke rumah, namun ia memberitahu Rose bahwa ia tidak akan menghadiri pemakaman Troy. Troy bercerita pada Jim tentang keinginannya untuk menjadi pemain bisbol berbakat.
Demikian pula, Gabriel dilepaskan dari rumah sakit jiwa untuk menghadiri pemakaman dan reuni dengan keluarganya karena mereka semua mengucapkan selamat tinggal kepada Troy. Gabriel berdoa bagi St. Peter untuk membuka pintu surga bagi Troy, dan sinar matahari berkilau di atas mereka, melambangkan pengampunan antargenerasi dan perdamaian. Di masa remajanya, Troy meninggalkan rumah dari ayahnya yang kasar dan menjadi perampok untuk bertahan hidup. Setelah membunuh seorang pria selama perampokan yang membawanya ke penjara, ia bertemu Jim dan mengungkapkan bahwa dirinya ingin menjadi pemain bisbol berbakat. Kemudian ia bermain di Negro Leagues secara profesional, tetapi ia tidak pernah masuk ke Major League Baseball, yang tidak memiliki pemain Afrika-Amerika pada tahun-tahun sebelum 1947.
Namun bukan berarti kuatnya karakterisasi yang ada pada diri Troy membuat karakter sampingannya terlupakan karena masih ada character improvement kepada Rose, Lyons dan Cory lewat perseteruannya dengan sang ayah. Tak jarang, para artis nya melakukan monolog yang cukup panjang yang tentunya menuntuk kapabilitas kemampuan akting dari aktor yang bersangkutan.