Anime

Film Mirai No Mirai

Review Anime Mirai

Menghadirkan premis yang baru, atau jarang ditampilkan oleh film animasi saat ini, Mirai menggarisbawahi pentingnya keluarga yang memberi pengalaman pertama tentang kehidupan manusia. Anime erat kaitannya dengan manga, di mana anime merupakan produk versi animasi dari manga yang menggambarkan tokoh, alur cerita, serta element lainnya disesuaikan dengan versi Manga. Dan hal tersebut, buatku, mengecilkan perjalanan yang dilakukan oleh Kun. Setiap ada masalah, dia dengan handy-nya dibawa oleh kekuatan pohon di taman untuk belajar dari anggota keluarga dari masa yang lain. Membuat kekuatan ‘time-travel’ itu benar-benar ada juga mengurangi nuansa fantasi yang diusung oleh cerita.

Kemunculan sekuen time-travel yang seperti episode-episode ini juga membuat pace cerita sedikit gak imbang dan lumayan repetitif. Penceritaan seharusnya bisa dibuat dengan lebih baik lagi. Memang agak mengecewakan jika kita mengingat ini adalah buatan dari sutradara sekreatif Mamoru Hosoda. Masih banyak kesenangan yang bisa kita dapatkan saat menonton.

Studio Chizu telah mengumumkan daftar seiyuu dari film anime “Mirai no Mirai”. Sebuah PV baru yang memperdengarkan lagu tema seri ini juga ditampilkan. Berdasarkan pengalaman aja sih, walaupun kejadiannya di usia empat-tahun, aku masih ingat jelas berlarian bolak-balik dari pintu depan ke pintu samping, nungguin orangtua pulang dari rumahsakit.

Supaya gak ngambil mainan robot-robotanku, anak cewek mainannya boneka; sudah aku siapkan juga beberapa yang kayak boneka susan. Karenanya, Mary mendapat masalah dengan beberapa orang penyihir dan harus mencari cara untuk kembali ke rumah dalam keadaan selamat.

Akan lebih memberikan impresi jika film tidak memberikan kepastian soal pertemuan Kun dengan orang-orang tersebut. Apalagi tokoh anjing peliharaannya juga dimunculkan sebagai karakter yang menyerupai manusia – yang sama sekali berada di luar konteks perjalanan menembus waktu.

Mendekati akhir 2014, saya memulai UlasanPilem sebagai sebuah weblog personal yang hanya punya satu tujuan, yaitu menjadi jurnal nonton pribadi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pengunjung semakin ramai. Berkat dukungan dari pembaca yang cukup banyak, saya pun memberanikan diri untuk membawa UP “naik kelas” menjadi blog Anime komersil.

DalamMirai of the Futuredikisahkan mengenai sebuah keluarga yang tinggal di Yokohama. Akan jauh lebih menantang jika movie ini membuat elemen fantasi yang dialami Kun sebagai ambigu; kita tidak dibuat tahu pasti apa itu semua hanya imajinasi ataukah sebuah kejadian yang benar-benar terjadi. Di awal-awal, Kun sudah dibangun sebagai anak yang punya imajinasi kreatif, menjelang akhir aku malah masih percaya bahwa semua kejadian ‘time-journey’ itu hanya imajinasi Kun – dia berinteraksi dengan kepalanya sendiri. Namun kemudian film melakukan adegan-adegan di mana akan menjadi mustahil Kun mengetahui sesuatu tanpa beneran ada orang yang memberitahu. Saat mereka bertualang, Kun menganggap pemuda pincang yang ia temui itu adalah ayahnya.

Di Jepang sendiri Mirai rilis di bulan Mei 2018 dan mulai tayang juga di beberapa negara kaya Australia, Inggris, Amerika dan juga Kanada di akhir tahun 2018. Dan katanya siiih film ini juga di tayangin di hampir 57 negara – kalo di Indonesia sendiri aku gatau pernah di tayangin atau engga, karena aku sendiri pun nontonnya pake layanan streaming haha. Apa yang membuat A Silent Voice lebih dari sekadar drama remaja adalah proses pembuatan filmnya. Anime ini merupakan karya sutradara Keiichi Hara dan penulis Hinako Sugiura serta Miho Maruo. Anime ini merupakan film Sinopsis Anime biografi yang memenangkan Audience Award di Festival Film Fantasia dan Penghargaan Juri di Festival Film Annecy.

Review Anime Mirai

Film ini menyentuh ranah yang tidak berani disentuh oleh animasi anak-anak kebanyakan, di mana tokohnya yang begitu muda dieksplorasi dengan sangat mendalam dan terasa begitu private. See, beberapa menit masuk ke movie Mirai aku merasa relate banget ama si Kun, yang juga berumur empat dan menunggu kedatangan adik barunya dengan tidak sabar. Hati-hati terhadap permintaanmu, terutama jika kau tak mengerti apa yang kau minta. Pikirnya ‘adik’ mungkin sekedar teman yang mampir, atau mungkin mainan baru. Bahwa adik adalah bagian dari keluarga, posisinya lebih dari anjing peliharaan mereka.

Review Anime Mirai

Cоntоh yаng раling jеlаs аdа раdа Mirai, dеngаn judul yаng diаngkаt dаri nаmаnyа, еksреktаsi аnе diа аkаn mеmiliki реrаn sеrtа роrsi yаng lumаyаn bеsаr раdа movie ini, nаmun ара yаng tеrjаdi, tеrnyаtа tidаk. Diа tеrlihаt hаnyа sеbаtаs kаrаktеr реmbаntu, dаn inilаh mеngара аnе mеngаtаkаn hаl sереrti di аtаs, kаrеnа si Mirai sеndiri kurаng mеmiliki реngаruh yаng signifikаn раdа kеsеluruhаn cеritа, diа hаnyа sеbаtаs реndоrоng. Mungkin judul yаng lеbih cоcоk аdаlаh Kun-chаn, hаhаhаhа (рlis jаngаn tеrlаlu sеrius). Menjadi sebuah weblog movie independen tidaklah mudah di tengah besarnya bayang-bayang media entertainment yang sudah established sejak lama.

Juga ada adegan ketika Kun menaruh surat maaf di dalam sepatu ibunya, meniru apa yang ibunya semasa kecil lakukan kepada nenek. Tidak mungkin Kun membayangkan sendiri detil ini – jadi pastilah dia benar-benar mengarungi waktu dan bertemu dengan ibunya waktu kecil. Film Mirai atau disebut juga Mirai no Mirai merupakan sebuah animasi yang menggambarkan kehidupan keluarga dari perspektif anak-anak.

Dengeki Bunko Terbitkan Vol Three Novel Musume Janakute Mama Ga Suki Nano!?

Film ini disutradari oleh Hiromasa Yonebayashi dan ditulis oleh Mary Stewart , Riko Sakaguchi, Hiromasa Yonebayashi. Mary and Witch’s Flower merupakan sebuah adaptasi dari novel Mary Stewart “The Little Broomstick.”

Related Articles

Back to top button