Film I Lost My Body Raih Penghargaan Utama Animation Is Film Festival 2019
Mulai dari masa kecilnya yang tragis, kehidupan dewasanya yang jauh dari kata mudah, sampai akhirnya bertemu dan jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Gabrielle. Penggunaan animasi dalam “I Lost My Body” kerap memiliki maksud untuk menjadi medium bagi kisah-kisah yang sulit diungkapkan. Kali ini, melihat sebuah tangan hidup dengan sendirinya dan mencari-cari pemiliknya merupakan contoh indah. Namun, meskipun konsepnya bisa dianggap absurd, kisah hidup pemuda ini begitu realistis dan dekat dengan kehidupan nyata. Segi animasi bukanlah satu-satunya alasan yang membuat film ini lebih stand-out dibandingkan film lainnya.
Strategi Netflix dalam menempatkan film jagoannya dalam sebuah kategori, dinilai berhasil. Coretan gambarnya seperti dalam film “April and The Extradionary World” yang juga berasal dari Prancis. Coretannya berbeda dengan animasi ala Hollywood dan anime ala Jepang. Sebuah peristiwa naas yang membuatnya terlambat mengantarkan pizza.
Para penyitas berkumpul dan menceritakan tentang apa yang mereka alami. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned. Suatu ketika dalam perjalanan mengantar pizza, ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang membuat sepeda motornya rusak.
Hal tersebut diketahui rekan kerjanya melalui kamera yang terpasang di tubuhnya. Berpusat cerita pada karakter utama bernama Sophie, ia adalah anak perempuan berusia 7 tahun. Pada awalnya, Sophie menjalani kehidupan normal layaknya anak-anak, namun semua berubah setelah keluarganya memutuskan untuk mengarungi lautan dan tinggal di Lousiana. Namun setelah The Aviator menua, ia bertemu dengan gadis kecil yang hidupnya penuh kedisiplinan atas didikan sang ibu. Namun petualangan dimulai ketika gadis kecil tersebut bertemu The Aviator dengan pesawat uniknya.
Pada saat yang sama, lalat ini juga memberikan foreshadowing atau pertanda tentang apa yang akan dihadapi oleh kedua tokoh tersebut. Banyak penonton yang mempersepsikan bahwa lalat dalam movie ini merepresentasikan takdir yang tak dapat dihindari oleh kedua tokoh tersebut. Mereka tidak akan pernah lepas dari takdir yang ada, tak peduli seberapa kerasnya mereka berusaha menghindari takdir tersebut . Film “I Lost My Body” karya sutradara Jeremy Clapin adalah movie yang memiliki konsep unik, jauh dari kata biasa.
Sinopsis “Dark Figure Of Crime ( “
Lutut kaki dengan bekas luka, jari manis yang disematkan cicin, atau rambut yang sudah tidak lagi terlihat warna aslinya. Di movie “I Lost My Body” sebuah tangan kanan menceritakan kisahnya. Madam Souza yang sangat menyayangi cucunya itu dibantu oleh kelompok musik jazz terkenal era 1930-an, Triplettes of Believes. Film yang dirilis tahun 2003 ini, juga telah masuk kedalam nominasi Academy Awards, kategori movie dengan musik asli terbaik, dan fitur animasi terbaik.
Dengan setiap adegan yang diolah dengan mendetail, setiap aspek cerita dapat memiliki beberapa arti yang berbeda. Salah satu contohnya adalah seekor lalat yang selalu mengikuti Naoufel dan sang sepotong tangan. Setiap kali lalat tersebut hadir pada sebagian besar adegan important yang ada, kedua tokoh selalu gagal untuk menangkap lalat itu dalam sebuah genggaman.
I Lost My Body merupakan film animasi Prancis yang mengisahkan satu tangan terpisah dari tubuh pemiliknya, anak laki-laki bernama Naoufel. Ia keluar dari laboratorium percobaan demi menemukan anggota tubuh lainnya. Film I Lost My Body ini merupakan animasi Prancis yang berhasil masuk nominasi Oscar tahun 2020.
Namun, movie ini berhasil mengungkapkan sebuah kisah yang begitu dekat dan emosional. Membiarkan sebuah tangan kanan bercerita adalah cara baru untuk menyampaikan pesan kehidupan. SERPONG, ULTIMAGZ.com—Bagian-bagian tubuh sebenarnya memiliki kisahnya masing-masing.
Brilio.net – Film animasi menjadi salah satu jenis movie yang digemari berbagai kalangan. Tak selalu berasal dari Amerika dan Jepang, animasi Prancis juga tak kalah menarik lho. Selama pencariannya ini, tangan itu perlahan mulai mengingat kehidupan lamanya dan mendapat bantuan dari seorang pengantar pizza bernama Naoufel. Film ini mengisahkan perjuangan telapak tangan yang terpisah dari tubuh pemiliknya. Ia berusaha keluar dari lab dan melewati berbagai tantangan di kota Paris, untuk dapat kembali pada pemiliknya.
Dilanjutkan hingga hari kedua, menggeser film Searching dan The Predator yang saat itu juga tayang di Korea. Bersama tangan kanannya, Sung Han , petugas pengadilan Heo , dan anak perempuannya, Yun Kyum pun berangkat ke gunung untuk menemukan binatang misterius tersebut. Berpusat pada karakter kucing bernama Dino, ia memiliki ketangkasan untuk memanjat gedung-gedung tinggi dan mencuri barang berharga. Diadaptasi dari novel grafis karya Marjane Satrapi Iran, movie Persepolis mengisahkan bagaimana ia menjalani kehidupannya di Iran dan Eropa. Dikisahkan Marjane sempat berpikir untuk menjadi revolusioner, sementara ia dan keluarganya adalah saksi negara yang telah menjadi Republik Islam yang ketat.
Film ini sangat menarik untuk ditonton karena menyisipkan banyak pesan moral yang berharga. Animasi Prancis banyak mengangkat kisah inspiratif dengan penggambaran yang unik. Bahkan beberapa film animasi Prancis juga dianggap sebagai salah satu cara menyampaikan pendapat secara kritis. Misalkan saja menyindir soal aturan yang terlalu mengekang hingga para penguasa yang diktator. Tak hanya itu, movie animasi Prancis juga menyelipkan pesan positif untuk selalu bersyukur dan menilai sesuatu dengan hati-hati.